Yayasan Huwa Ahda Sabila

 Sejarah Yayasan Huwa Ahda Sabila dimulai dari gagasan Al Ustadz Ma’shum, yang memiliki tekad kuat untuk menjadikan Ma’had AL-QUDS Li Tahfidhil Qur’an sebagai lembaga pendidikan yang dapat mensyi’arkan semangat menghafal Al-Qur’an di kalangan anak-anak. Cita-cita besar ini mendorong pendirian Yayasan Huwa Ahda Sabila sebagai langkah yang baik untuk mengoptimalkan manfaat lembaga pendidikan.

Proses pendirian Yayasan tidak terlepas dari kolaborasi erat antara pendiri Ma’had AL-QUDS, Ustadz, Ustadzah, Wali santri santriah, serta masyarakat sekitar. Tim pengurusan yang terbentuk melalui berbagai pertemuan kemudian merumuskan nama dan struktur kepengurusan Yayasan. Pada tanggal 12 Mei 2012, Kementerian Hukum dan HAM memberikan pengesahan YAYASAN HUWA AHDA SABILA sebagai badan hukum sesuai Akta Notaris Nomor 53, tanggal 12 Mei 2022.

Sejak berdirinya, Yayasan Huwa Ahda Sabila telah menjadi pilar utama dalam mendukung Ma’had AL-QUDS Li Tahfidhil Qur’an dalam menyelenggarakan pendidikan keagamaan, terutama di bidang tahfidhul Qur’an. Dengan berbagai kekurangan yang ada dan dengan izin Allah SWT, Ma’had AL-QUDS dengan didukung Yayasan Huwa Ahda Sabila yang telah mencetak 3 huffadz dan 1 hafidzoh yang telah menyelesaikan 30 juz dari hafalan Al-Qur’an.

Perjalanan awal yayasan tidak terlepas dari berbagai upaya dalam membangun struktur organisasi dasar. Sosialisasi secara berkala di kalangan internal dan eksternal Ma’had AL-QUDS menjadi kunci untuk memperkuat fondasi yayasan. Namun, tantangan muncul dalam merekrut dan mempertahankan staf yang berkualitas dan berdedikasi, mempengaruhi kinerja operasional yayasan.

Meski demikian, Yayasan Huwa Ahda Sabila mampu menunjukkan adaptasinya terhadap perubahan dalam masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Yayasan merespons tren meningkatnya minat masyarakat terhadap pembayaran online dengan cepat. Penerapan layanan pembayaran non-tunai tidak hanya meningkatkan efisiensi transaksi tetapi juga menciptakan transparansi keuangan yang lebih baik.

Sebagai bagian dari perjalanan sejarah, gempa bumi pada 21 November 2022 menjadi titik balik dalam sejarah yayasan. Meski Ma’had AL-QUDS mengalami kerusakan, kegigihan dan semangat pulih kembali. Pindah sementara ke Gandaria, Jakarta Selatan, menjadi langkah strategis sebelum kembali aktif di Cianjur.

Keseluruhan sejarah Yayasan Huwa Ahda Sabila mencerminkan komitmen yang kokoh dalam menjembatani kesenjangan pendidikan. Program menghafal Al-Qur'an tanpa biaya telah memberikan akses pendidikan kepada ratusan anak yang sebelumnya terkendala oleh keterbatasan ekonomi. Melalui inisiatif ini, yayasan terus mewujudkan visi pendiri Ma’had untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, berdaya, dan berkeadilan melalui pendidikan yang berkualitas.

Semoga setiap langkah dan upaya yang telah dilakukan Yayasan Huwa Ahda Sabila menjadi sumbangan berharga untuk pembangunan pendidikan di Indonesia. Mari bersama-sama mewujudkan impian dan cita-cita besar yayasan untuk membentuk generasi penerus yang berilmu, berakhlak, dan bermanfaat bagi ummat.


Komentar

Terbanyak Dibaca

Program Pengadaan Lemari Inisiatif untuk Kenyamanan Santri Santriah di Ma’had AL-QUDS